Selasa, 30 Juli 2013


SERI RAKYAT CERDAS 1


ABC GLOBALISASI

Buku berjudul  ABC GLOBALISASI yang ada di tangan Anda ini merupakan karya kolaborasi antara FRANCIS WAHONO, seorang ekonom yang peduli pada nasib “wong cilik” dan BAMBANG SAKUNTALA , seorang karikaturis asketik yang selalu menggores  “kegelisahan sosialnya” dalam gambar karikatur yang tajam. Dalam buku ini, para pembaca diajak mengupas hakkekat dan macam globalisasi tersebut. Dilanjutkan dengan memetakan peran dan arena main tiga dedengkot globalisasi ekonomi (IMF, BANK Dunia, dan WTO), para pembaca diajak menelusuri lebih jauh tiga mekanisme pemaksaan yang diterapkan institusi-institusi global tersebut di negara-negara Selatan. Dalam bingkai negara-negara selatan, penulis lebih jauh menukikkan uraiannya mengenai dampak  globalisasi bagi perekonomian Indonesia dan lebih khusus lagi , akibat- akibat yang harus dipikul rakyat jelata.
Dibingkai karikatur yang cerdas, uraian lugas dan bernas yang disajikan penulis menemukan konteks yang representatifterkait dengan aneka persoalan ke-Indonesia-an. Tampilan yangsederhana—tak berarti menyederhanakan—buku ini diharapkan mampu menjadi media penyadaran yang efektif bagi berbagaimacam lapisan masyarakat sipil.

Buku Seri Rakyat Cerdas 1 ini diharapkan bias meretas kesadaran kritis dan memicu lahirnya insane-insan cerdas yang mampu bertindak dan bersikap kritis terhadap pelaku utama globalisasi berikut sepak terjangnya  dan pola-pola kebijakan mereeka sangat menyengsarakan jutaan manusia di seluruh penjuru dunia, terutama Negara-negara Dunia ketiga. Dengan kesadaran itu, kita mustinya lantas tergugah untuk terlibat dalam upaya penyadaran msyarakat sipil atas segala bentuk modus operandi Bank Dunia, IMF, WTO, korporasi swasta (dan juga pemerintah) yang cenderung memaksakan berbagai kebijakan yang tidak pro rakyatdalam segala aspek : social, palitik, ekonomi dan budaya.
Hanya dengan aksi kolektif-lah, para apartus globalisasi tersebut akan mendapatkan kekuatan perimbangan dan perlawanan yang berarti. Jika mereka berjuang untuk jutaan dollar, maka kita harus berjuang untuk dan dengan jutaan manusia.



SERI RAKYAT CERDAS 2

MENGENALI WAJAH GLOBALISASI DI PERDESAAN”

Buku berjudul MENGENALI WAJAH GLOBALISASI DI PERDESAAN yangada di tangan anda ini adalah serial lanjutan dari Serial Rakyat Cerdas 1 berjudul ABC GLOBALISASI. Untuk Seri Rakyat Cerdas 2, Francis Wahono, seorang ekonomyang peduli  “wong cilik”berkolaborasi dengan Yos Suprapto, aktivis dan seniman beraliran--kalau toh boleh dikategorikan--realisme sosialis yang terbiasa menuangkan kegemarannya atas berbagai praktik busuk mazhab “developmentalism” dalam setiap karya lukisannya.
Dalam buku ini, para pembaca diajak membuka kembalialbum sejarah pembangunan nation-state bernama Indonesia. Di album inilah berserak potret buram penderitaan anak-anak negeri di bawah cengkeraman rejim-rejim neoliberal yang silih berganti-estafet kian mengokohkan kepongahannya. Padu-padan sesat piker dan nafsu tamak/loba,kian menyempurnakan kelamnya praktek marjinalisasi rakyat miskin, khususnya yang tinggal di perdesaan. Diawali dari pembongkaran kasus tanah dan air, penulis lebih jauh menyibak berbagai kasus lainnya di berbagai sector berikut: industrialisasi, tenaga kerja, pertanian, perdagangan, dan kasus kesehatan.
Dikawal oleh lukisan-lukisan mencekam yang menyuguhkan rekaman “piramida kurban manusia”, nukilan kasus-kasus pendek yang disajikan penulis twerasa begitu menyodok kesadaran kita dan mampu menghadirkan memori kelam bangsa ini secara gambling. Setara dengan Seri Rakyat Cerdas 1, tampilan sederhan--tak berarti menyederhanakan—buku ini diharapkan mampu menyuguhkan alat atau media penyadaran yang efektif bagi berbagai macam lapisan masyarakat sipil. Diharapkan buku Seri rakyat Cerdas 2 ini benar- benar bias meretas kesadaran kritis dan memicu lahirnya insane-insan cerdas yang mampu bertindak dan bersikap kritis serta peka terhadap ketidakadilan yang terbungkus dalam bingkai indah paket pembangunan yang marak digelontorkan oleh para poster children neoliberalisme, khususnya di wilayah perdesaan.
Dengan kesadaran itu, kita mustinya lantas tergugah untuk segera terlibat dalam upaya penyadaran masyarakat sipiul sehingga mereka juga peka terhadap segala bentuk, symbol, modus operandi, dan sepak terjang rejim neoliberalisme yang cenderung memaksakan berbagai kebijakan yang tidak pro-rakyat dalam segala aspek: social, politik, ekonomi, dan budaya. Hanya dengan aksi kolektif-lah para apartus globalisasi tersebut akan mendapatkan kekuatan perimbangan dan perlawanan yang berarti. Jika mereka berjuang untuk jutaan dolar, maka kita harus berjuang untuk jutaan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar