ABC GLOBALISASI
Buku berjudul ABC GLOBALISASI
yang ada di tangan Anda ini merupakan karya kolaborasi antara FRANCIS WAHONO,
seorang ekonom yang peduli pada nasib “wong
cilik” dan BAMBANG SAKUNTALA , seorang karikaturis asketik yang selalu
menggores “kegelisahan sosialnya” dalam
gambar karikatur yang tajam. Dalam buku ini, para pembaca diajak mengupas
hakkekat dan macam globalisasi tersebut. Dilanjutkan dengan memetakan peran dan
arena main tiga dedengkot globalisasi
ekonomi (IMF, BANK Dunia, dan WTO), para pembaca diajak menelusuri lebih jauh
tiga mekanisme pemaksaan yang diterapkan institusi-institusi global tersebut di
negara-negara Selatan. Dalam bingkai negara-negara selatan, penulis lebih jauh
menukikkan uraiannya mengenai dampak
globalisasi bagi perekonomian Indonesia dan lebih khusus lagi , akibat-
akibat yang harus dipikul rakyat jelata.
Dibingkai karikatur yang cerdas, uraian lugas dan bernas yang disajikan
penulis menemukan konteks yang representatifterkait dengan aneka persoalan
ke-Indonesia-an. Tampilan yangsederhana—tak berarti menyederhanakan—buku ini
diharapkan mampu menjadi media penyadaran yang efektif bagi berbagaimacam
lapisan masyarakat sipil.
Buku Seri Rakyat Cerdas 1 ini diharapkan bias meretas kesadaran kritis dan memicu lahirnya insane-insan cerdas yang mampu bertindak dan bersikap kritis terhadap pelaku utama globalisasi berikut sepak terjangnya dan pola-pola kebijakan mereeka sangat menyengsarakan jutaan manusia di seluruh penjuru dunia, terutama Negara-negara Dunia ketiga. Dengan kesadaran itu, kita mustinya lantas tergugah untuk terlibat dalam upaya penyadaran msyarakat sipil atas segala bentuk modus operandi Bank Dunia, IMF, WTO, korporasi swasta (dan juga pemerintah) yang cenderung memaksakan berbagai kebijakan yang tidak pro rakyatdalam segala aspek : social, palitik, ekonomi dan budaya.
Hanya dengan aksi
kolektif-lah, para apartus globalisasi tersebut akan mendapatkan kekuatan
perimbangan dan perlawanan yang berarti. Jika mereka berjuang untuk jutaan
dollar, maka kita harus berjuang untuk dan dengan jutaan manusia.
SERI RAKYAT CERDAS 2
Buku berjudul MENGENALI WAJAH GLOBALISASI DI PERDESAAN yangada di tangan
anda ini adalah serial lanjutan dari Serial
Rakyat Cerdas 1 berjudul ABC GLOBALISASI. Untuk Seri Rakyat Cerdas 2, Francis Wahono, seorang ekonomyang peduli “wong
cilik”berkolaborasi dengan Yos Suprapto, aktivis dan seniman beraliran--kalau
toh boleh dikategorikan--realisme
sosialis yang terbiasa menuangkan kegemarannya atas berbagai praktik busuk
mazhab “developmentalism” dalam
setiap karya lukisannya.
Dalam buku ini, para pembaca diajak membuka kembalialbum sejarah
pembangunan nation-state bernama
Indonesia. Di album inilah berserak potret buram penderitaan anak-anak negeri
di bawah cengkeraman rejim-rejim neoliberal yang silih berganti-estafet kian
mengokohkan kepongahannya. Padu-padan sesat piker dan nafsu tamak/loba,kian
menyempurnakan kelamnya praktek marjinalisasi rakyat miskin, khususnya yang
tinggal di perdesaan. Diawali dari pembongkaran kasus tanah dan air, penulis
lebih jauh menyibak berbagai kasus lainnya di berbagai sector berikut:
industrialisasi, tenaga kerja, pertanian, perdagangan, dan kasus kesehatan.
Dikawal oleh lukisan-lukisan mencekam yang menyuguhkan rekaman “piramida
kurban manusia”, nukilan kasus-kasus pendek yang disajikan penulis twerasa
begitu menyodok kesadaran kita dan mampu menghadirkan memori kelam bangsa ini
secara gambling. Setara dengan Seri
Rakyat Cerdas 1, tampilan sederhan--tak berarti menyederhanakan—buku ini
diharapkan mampu menyuguhkan alat atau media penyadaran yang efektif bagi
berbagai macam lapisan masyarakat sipil. Diharapkan buku Seri rakyat Cerdas 2 ini benar- benar bias meretas kesadaran kritis
dan memicu lahirnya insane-insan cerdas yang mampu bertindak dan bersikap
kritis serta peka terhadap ketidakadilan yang terbungkus dalam bingkai indah
paket pembangunan yang marak digelontorkan oleh para poster children
neoliberalisme, khususnya di wilayah perdesaan.
Dengan kesadaran itu, kita mustinya lantas tergugah untuk segera terlibat
dalam upaya penyadaran masyarakat sipiul sehingga mereka juga peka terhadap
segala bentuk, symbol, modus operandi, dan sepak terjang rejim neoliberalisme
yang cenderung memaksakan berbagai kebijakan yang tidak pro-rakyat dalam segala
aspek: social, politik, ekonomi, dan budaya. Hanya dengan aksi kolektif-lah
para apartus globalisasi tersebut akan mendapatkan kekuatan perimbangan dan
perlawanan yang berarti. Jika mereka berjuang untuk jutaan dolar, maka kita
harus berjuang untuk jutaan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar